Selasa, 22 Maret 2016

Tentara Ledakkan Paket Mencurigakan Pelaku Bom Brussels

Selasa 22 Mar 2016, 20:58 WIB

by -Dion Turnado

Brussel, - Pasukan keamanan dari militer meledakkan paket mencurigakan yang berada di Bandara Brussels. Paket tersebut diduga milik pelaku bom bunuh diri hari ini.

Dilansir AFP, Selasa (22/3/2016), peledakan ini dilakukan setelah polisi menemukan paket yang diduga berisikan bom setelah dua ledakan yang terjadi di Brussels.

Berdasarkan pernyataan Belgia Crisis Centre lewat akun twitternya, disebutkan pasukan militer terlatih telah menjinakkan paket mencurigakan di bandara Zeventem. Sementara itu, warga mendengar ledakan dan asap yang keluar dari bangunan keberangkatan bandara.

Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, menyebut tiga ledakan yang mengguncang ibu kota Brussels sebagai serangan teroris. Jumlah korban tewas dalam insiden mematikan ini bertambah menjadi 34 orang, dengan 130 orang lainnya luka-luka.

"Kita mengkhawatirkan serangan teroris dan inilah yang sekarang terjadi," ucap PM Michel.

Dalam pernyataannya, PM Michel menyebut serangkaian ledakan di Brussels sebagai hari kelam bagi negara tersebut. "Ini hari tragedi, hari kelam!" ujar Michel.

Sumber : Detik.com

Antisipasi Aksi Balas Dendam, Sopir Taksi dan Go-Jek akan Dikumpulkan

Selasa 22 Mar 2016, 20:54 WIB


by- Dion Turnado

Jakarta -
Pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya mengantisipasi adanya aksi balas dendam dan sweeping lanjutan sebagai buntut kericuhan dalam aksi demo sopir taksi siang tadi. Polisi akan mengumpulkan kedua pihak untuk mengantisipasinya.

"Sama, termasuk itu tadi antisipasinya. nanti kita juga akan kumpulkan mereka jadi pihak dari Gojek dan Taxi (akan dikumpulkan-red)," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (22/3/2016).

Kapolda mengatakan, pihaknya juga akan mengerahkan intelijen untuk mencari informasi apabila ada oknum-oknum dari kedua pihak yang megerahkan massa untuk aksi balas dendam.

"Itu yang justru kita cari, nanti intelijen akan cari itu. Sementara ini yang kita liat adalah mana korlapnya," katanya.

Mantan Kapolda Jawa Barat juga mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan 83 orang dari sopir dan driver Go-Jek yang diduga melakukan tindakan anarkistis.

"Kan kita bicara unjuk rasa bukan anarkis, kalau bicara anarkis melanggar hukum maka kita tegakkan hukum itu dengan tegas, proses penyelidikan jalan. Makanya 83 kita amankan itu proses penegakan hukum," tambahnya.

Ia katakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap 83 orang tersebut. Apabila terbukti melakukan tindak pidana, maka polisi akan memproses para pelaku.

"Kalau nanti memenuhi syarat, konstruksi hukumnya terbangun, dua alat bukti dipenuhi ya kita proses melalui sistem peradilan pidana," pungkasnya.

Sumber : Detik.com

Soal Izin Taksi Online, Menkominfo: Masih Proses di Pemda DKI

Selasa 22 Mar 2016, 20:44 WIB

by- Dion Turnado

Jakarta - 
Ribuan pendemo turun ke jalan memprotes taksi online hari ini karena dianggap ilegal. Menkominfo Rudiantara menyebut kalau izin tersebut masih diproses di pemerintah DKI.

"Sudah dikeluarkan oleh Menteri Koperasi dan UMK izinnya. Itu dibawa penerima izin BTSP ke kepala dinas, sekarang diproses di dinas dan BTSP-nya DKI, sudah koordinasi sama pak gubernur," kata Menkominfo Rudiantara, di Kemenko polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Selasa (22/3/2016).

Rudi menyebut ketetapan suatu pemilik transportasi untuk berbadan hukum sangat penting untuk mengetahui penanggungjawabnya. Hal itu agar diketahui kejelasan hak dan kewajibannya.

"Badan hukum yang ditetapkan teman-teman aplikasi adalah koperasi, jadi yang aplikasi transportasi bekerja sama dengan koperasi. Dimana koperasi ini membawahi mobil yang berpelat hitam," kata Rudi.

"Sekarang pun pelat hitam bisa, rental car pelat hitam, tapi itu aturan perhubungan, saya ikuti aturan perhubungan karena bukan saya yang ngatur," imbuhnya.

Sebelumnya dalam konferensi perss yang digelar di Kemenko Polhukam, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan menyebut masih akan mempelajari terkait peraturan ini. Hal itu juga akan dibahas antara Kemenkominfo dan Kemenhub lebih lanjut. 

Sumber : Detik.com

Kata Kapolda: Tidak Ada Izin, Kalau Ada Demo Taksi Besok Dibubarkan!

Selasa 22 Mar 2016, 20:31 WIB


by - Dion Turnado

Jakarta -
Kapolda Metro Jaya Irjen Moehgiyarto menegaskan pihaknya akan menindak tegas bila Rabu (23/3) besok sopir taksi kembali turun ke jalan untuk aksi demo. Sebab, tidak ada pemberitahuan ke aparat polisi untuk aksi besok.

"Ya melanggar dia, kan tidak ada izinnya. Kan izinnya hari ini sudah selesai, jadi kalau dia mau melakukan demo lagi maka dia perlu melakukan pembukaan izin, kan pemberitahuan kepada kita," jelas Irjen Moechgiyarto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarata, Selasa (22/3/2016).

Kapolda mengingatkan apabila massa sopir taksi hendak melakukan aksi demo lagi, maka harus memberikan pemberitahuan kepada aparat polisi. Ini dilakukan agar polisi bisa mengamankan aksi tersebut.

"Maksudnya pemberitahuan ini supaya pihak kepolisian akan mengamankan dengan baik, dalam arti bahwa dia akan menjelaskan apa-apa saja yang akan disampaikan. Kemudian unjuk rasa ini ditujukan kemana? Nah itu lah yang akan dijembatani oleh pihak Polri supaya mudah nanti pada saat unjuk rasa menyampaikan perwakilannya itu disampaikan kemana dan akan ditampung," paparnya.

Pemberitahuan aksi demo juga penting agar polisi bisa menyiapkan pengawalan terhadap massa demo.

"Nah kemudian menggunakan alat apa? Rute-rutenya mana? Nah nanti akan kita kawal dari titik start dia berangkat sampai kembalinya," tambahnya.

Mantan Kapolda Jabar ini kembali menegaskan apabila massa sopir taksi demo lagi, besok akan ditindak tegas.

"Kalau dia mau demo lagi dia harus memberitahukan kepada kita, kalau tdk memberitahukan berarti dia liar. Itu aturannya gitu. Akan saya bubarkan kalau liar begitu," pungkasnya.

Sumber : Detik.com

Komentar Grab soal Tudingan Monopoli Harga yang Didemo Sopir Taksi


Selasa 22 Mar 2016, 20:23 WIB

by -  Dion Turnado

Jakarta -
Pihak Grab angkat bicara soal tudingan memberikan harga murah sehingga membuat persaingan antar transportasi roda empat di Jakarta menjadi tidak sehat. Pihak Grab mengklaim untuk harga sewa tak memiliki aturan pasti karena pemerintah telah membagi jenis transportasi di Indonesia menjadi 2 macam.

"Untuk sewa memang tidak ada aturannya, sesuai pemerintah angkutan itu ada 2 ya, angkutan sesuai berargo, dan angkutan umum tidak berargo, di mana masuk ranah sewa dan rental. Kalau harga murah itu relatif karena kami mematchingkan supply and demand di sini," ujar Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, kepada wartawan di Kantor Menkopolhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus, Selasa (22/3/2016).

Atas hal tersebut, Ridzki mengatakan mekanisme pasar (market mechanism) yang terjadi adalah terjadinya kesepakatan harga antara pengemudi dan penumpang.

"Market mechanism yang berjalan untuk hal ini, untuk setiap transportasi yang terjadi itu tidak ada transportasi dari A ke B yang terjadi tanpa persetujuan harga dari pengemudi dengan penumpang. Sehingga apakah harganya itu murah atau mahal, itu sudah disepakati sebelumnya," jelasnya.

"Bagaimana kami bisa membantu tingkat ekonomi mitra pengemudi kami, karena dengan aplikasi ini kami membantu mereka lebih produktif, efisien, sehingga kesepakatan antara penumpang dan pengemudi dapat terjadi secara produktif dan efisien aktivitas mereka di sini," sambung Ridzki.

Sumber : Detik.com

What's Trending?

Tags

Text Widget 2